Rabu, 24 Juni 2015

on Komentari

KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN


Pengertian :
   Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam hubungannya dengan individu lainnya, atau individu dalam kelompok,  organisasi maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan menggunakan serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
     Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan-pesan dari seseorang (sumber, penyuluh) kepada orang lain (penerima, sasaran, pelaku utama/pelaku usaha) secara timbal  balik (two-way traffic communication).

 Tujuan Komunikasi :
1.   Informatif,   artinya bahwa komunikasi bertujuan menyampaikan informasi informasi yang bersifat obyektif dan nyata.
2.    Persuasif,  artinya komunikasi bertujuan untuk  menggugah hati dan perasaan sasaran atau komunikan sehingga mau mengikuti atau melakukan tindakan/ perubahan atas kemauan sendiri sesuai yang diharap komunikator.  
 3.  Entertainment, artinya  bahwa komunikasi bertujuan untuk menghibur komunikan,       membuat mereka senang, tidak bersikap apatis maupun pesimis

Unsur-Unsur Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian
 1). Sumber/komunikator (source/sender),
2). Pesan (message),
3). Penerima/komunikan   (receiver)

ADOPSI DAN  DIFUSI INOVASI PENYULUHAN PERTANIAN
Konsep Adopsi Bahlen
  sadar (awreness),  
•  minat (interest), 
•  menilai (Evaluation)
  mencoba (trial) dan
  adopsi ( adoption).
Konsep Adopsi Rogers dan Schoemaker

Rogers dan Schoemaker (1992) menjelaskan bahwa proses adopsi dapat terjadi melalui 4(empat) tahapan yaitu : tahap mengetahui (knowledge), persuasif (persuasive),mengambil keputusan (decision) dan konfirmasi (confirmation)

PENGGOLONGAN ADOPTER BERDASARKAN KECEPATAN ADOPSI 
Dikenal 5(lima) golongan adopter yaitu    :
 
1.Inovator (golongan perintis dan pelapor)
Golongan perintis ini jumlahnya tidak banyak dalam masyarakat. Karakteristik golongan ini antara laingemar, mencoba, inovasi dan rata-rata pada masyarakatnya pada umumnya berpartisipasi aktif dalam penyebarluasan inovasi. 

2.  Early Adopter (golongan penyetrap dini)
Golongan ini mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, gemar membaca buku, suka mendengar radio, memiliki faktor produksi non lahan yang relative komplit. 

3.  Early Mayority (golongan Penyetrap awal)
Golongan ini pada umumnya mempunyai tingkat pendidikan rata-rata seperti anggota masyarakat lainnya, dapat menerima inovasi selama inovasi tersebut memberikan keuntungan kepadanya. 

4.  Late Mayority (golongan Penyetrap akhir) 
Golongan ini pada umumnya berusia lanjut dan memilki tingkat pendidikan rendah, status sosial ekonominya sangat rendah dan lambat menerapkan inovasi.

5.Laggard (Golongan Penolak)
Golongan penolak ini pada umumnya usia lanjut, jumlahnya sangat sedikit dan tingkat pendidikannya sangat rendah bahkan buta huruf, status sosial eknominya sangat rendah, tidak suka terhadap perubahan-perubahan.

Disfusi Inovasi
            Ada beberapa model difusi yang dianjurkan yaitu model difusi Top own, Model Difusi Feed Back, Model Difusi Back To Farmer. Di lapangan pilihan model difusi inovasi disesuaikan dengan kondisi lokalita.