Senin, 16 Maret 2015

on Komentari

RABIES







Rabies adalah penyakit menular yamg disebabkan oleh virus, yaitu virus rabies yang menyerang system syaraf pusat. Semua hewan mamalia dapat terjangkit rabies. Anjing, kucing dan kera dapat tertular rabies.Sapi, kelelawar juga dapat tertular rabies. Penyakit ini bersifat zoonosa, artinya penyakit hewan yang dapat menular ke manusia, sangat berbahaya karena apabila gejala klinis sudah timbul maka tidak ada obatnya dan selalu diikuti dengan kematian.

Hewan yang tertular rabies
Sebagian besar dari anjing. Sebagian kecil dari kucing, kera/orang utan, musang dan kelelewar.




Gejala rabies pada hewan
Ada dua macam gejala rabies yaitu :


Tanda-tanda rabies ganas :
  •  Hewan menjadi ganas menyerang atau menggigit apa saja yang ditemui dan ekor dilengkungkan dibawah perut diantara dua paha.
  • Kejang-kejang kemudian lumpuh. Biasanya mati setelah 4 - 7 hari sejak timbul gejala, atau paling lama 14 hari setelah penggigitan.
  • Tidak lagi menurut perintah pemilik
  • Air liur berlebihan.

Tanda-tanda rabies tenang  
  • Bersembunyi ditempat gelap dan sejuk
  • Kejang-kejang berlangsung singkat bahkan sering tidak terlihat.
  • Kelumpuhan, tidak mampu menelan, mulut terbuka dan air liur keluar berlebihan
  • Kematian terjadi dalam waktu singkat.

Olah raga buru babi (rubi)
Merupakan tradisi di masyarakat Sumatera Barat yang membantu petani dalam memberantas hama babi, tetapi di sisi lain kegiatan ini juga dapat menjadi media penularan rabies dari anjing ke anjing bahkan ke manusia.

Bagaimana cara penularan rabies ?
  • Virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan melalui luka gigitan oleh hewan penderita rabies. Luka yang terkena air liur hewan penderita rabies.
  • Begitu memasuki tunuh, virus berjalan melalui pembuluh syaraf. Target utamanya adalah otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord), menyebabkan peradangan pada otak, sehingga otak tidak dapat mengendalikan fungsi tubuh hingga menyebabkan kematian.
Penanganan luka gigitan pada manusia :
  • Sebelum terinfeksi : vaksinasi orang yang mempunyai resiko tinggi, seperti dokter hewan, pekerja laboratorium, pekerja karantina, penjaga hutan di daerah endemic rabies, orang yang akan berkunjung ke daerah endemic.
  • Setelah terinfeksi : Pengobatan pada luka : Luka segera dicuci dengan sabun/detergen dibawah aliran air yang deras, kemudian diberi antiseptic (40 - 70 % alkohol, iodium tincture, dan sebagainya). Luka tidak boleh segera dijahit, supaya perdarahan bebas berjalan.
  • Imunisasi pasif
  • Imunisasi aktif
Pengendalian dan pemberantasan rabies
  • Kandangkanlah hewan peliharaan anda
  • Jangan biarkan kontak dengan anjing liar
  • Rawatlah dengan baik
  • Vaksinasi hewan peliharaan anda : Bawalah anjing, kucing dan kera anda ke Puskeswan atau klinik hewan atau petugas kesehatan hewan terdekat untuk di vaksinasi rabies.
  • Sterelisasi (pemandulan) hewan pembawa rabies : Bawalah anjing atau kucing anda ke Puskeswan atau klimik hewan terdekat untuk dimandulkan.
  • Penangkapan anjing liar
  • Dinas peternakan (atau dinas yang menangani masalah peternakan) dengan satpol PP serta masyarakat melakukan penangkapan anjing liar.
  • Eliminasi HPR :  Dinas peternakan (atau dinas yang menangani masalah peternakan) bekerjasama dengan instansi terkait melakukan peracunan anjing liar.




0 komentar:

Posting Komentar