FERMENTASI JERAMI
Frekwensi panen padi 2 – 3 kali satu tahun, sangat memungkinkan limbah /
jerami padi melimpah, terutama di saat panen, rata-rata jerami padi + 6
– 8 ton / Ha.
Disamping jerami padi, limbah pertanian lainnya seperti jagung, atau rumput
unggul produksi melimpah dan menghindari masaGeneratif dapat diolah dan diisimpan
sebagai pakan ternak asal hijauan.
Proses perobahan dari serat kasar menjadi
protein yang dapat dicerna dipercepat dengan fermentasi dengan perombakan dekomposer dan dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan menguntungkan / efiiensi.
Tujuan
-
Memanfaatkan limbah pertanian
-
Sebagai pakan cadangan di saat musim kemarau.
-
Meningkatkan daya cerna dan kandungan protein yang dapat dicerna
rumen ternak.
-
Menjaga kelestarian lingkungan.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Terpal
- Parang
- Ember
- Naungan
Bahan :
- Jerami
Padi , Jagung 100 Kg
- Pupuk
Urea 0,6 Kg
- Star
Bio 0,5 Kg
- Air
PROSES FERMENTASI/PEMBUATAN
Langkah
Kerja
- Timbang semua bahan
- Tumpuk jerami bersilangan setebal + 20 cm di atas tanah
- Taburkan Pupuk Urea 1/5 bagian secara merata
- Taburkan star Bio 1/5 secara merata
- Siram dengan air secukupnya sampai lembab
- Ulang kembali seperti tumpukan awal
- Tinggi tumpukan max 1,5 M
- Tutup Rapat dengan terpal
- Peram / fermentasi selama + 21 hari
- Buka tutup terpal
- Proses fermentasi berhasil baik ditandai dengan
- Warna coklat
- Bau Harum
- Tekstur Rapuh
- Kering
PENGGUNAAN
Setelah 3
minggu (21 hari ) silase dapat digunakan dan diberikan pada ternak ruminansia.
- Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dipisahkan (diangin-anginkan + 2 jam)
- Proses menimbulkan kesukaran pada ternak yang baru dihari selanjutnya diberikan sedikit dan dicampur dengan hijauan segar 10 %, 20 % atau lebih.
- Dapat digunakan / disimpan selama + 6 Bulan
- Selama penyimpanan di tempat teduh terlindung dari sinar matahari dan air hujan.
0 komentar:
Posting Komentar